1. Aslama
Berasal dari kata
‘aslama’ (أَسْلَمَ) yang berarti menyerah (Menyerahkan Diri, pen).
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Menunjukkan makna penyerahan ini, Allah berfirman dalam al-Qur’an: (QS. 4: 125)
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya
daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.”
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita
diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya.
Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6: 162)
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa
seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua
memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah
berfirman: (QS. 3: 83)
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain
dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah
mereka dikembalikan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim,
hendaknya kita menyerahkan diri kita kepada aturan Islam dan juga kepada
kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan demikian akan menjadikan hati
kita tenteram, damai dan tenang (baca: mutma’inah).
2. Salima
Salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai.
Dan kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.Senada
dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan islam berasal dari bahasa arab,
terambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu
dibentuk kata aslama yang
artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa
dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat
kepada allah swt. Sehingga manusia di haruskan untuk mematuhi
semua perintah allah swt dan menjahui semua larangannya agar hidup kita dalam
perlindungannya selamat dan damai dunia maupun akherat.
Sumber :
http://ainulbio.wordpress.com/2013/02/21/pengertian-tujuan-dan-sumber-ajaran-islamserta-ruang-lingkupnnya/
3. Sullam (Sullamun, pen)
Artinya adalah tangga. Tangga bermakna
bertahap, ini menggambarkan kepada manusia bahwa ajaran Islam memperhatikan apa
yang disebut tadarruj (tahapan). Dicontohkan ketika Allah mengharamkan Khomer
(minuman keras). Pada saat Islam turun di Mekkah perikehidupan manusianya penuh
jahiliyahan (kebodohan) dan kebiasan minum Khomer atau arak sudah
menjadi tradisi sedangkan arak tersebut adalah minuman yang merusak akal tetapi
Al qur'an tidak langsung mengharamkan sejak awal. Banyak para sahabat nabi
ketika itu termasuk Umar bin Khattab r.a suka meminum khomer walaupun
sudah berislam. Setelah 13 tahun Rasulullah berdakwah, barulah turun ayat yang
mengharamkan khomer dan pada saat itu banyak jalan-jalan di Madinah
menjadi sungai khomer.
Dalam penciptaan bumi Allah melakukannya
secara bertahap yaitu dalam 6 masa walaupun sebenarnya Allah hanya sekali saja
dapat menciptakan bumi. Hal ini memberikan pelajaran bahwa munculnya sesuatu
membutuhkan proses. Begitu pula didalam da'wah Islam yang merupakan kewajiban seorang
muslim yang harus disampaikan kepada seluruh manusia yang prosesnya harus tadarruj.
Dengan begitu orang yang memeluk agama Islam
adalah orng yang menaiki tangga menuju ketinggian martabat manusia yang akan
mendapatkan kedudukan dihadapan Allah yang sangat tinggi. Ketinggian martabat
Islam terletak sejauh mana seorang muslim komitmen terhadap Islam.
Sumber :
http://senyumkudakwahku.blogspot.com/2012/03/makna-dinul-islam.html
0 komentar:
Posting Komentar